-- Lampu-lampu buatan manusia sudah mulai populer dan dipergunakan lebih dari 100 tahun lalu. Diperkirakan, lampu ini sudah ditemukan antara tahun 1950 dan 2000.
Dalam perkembangannya kini, peran penerangan buatan ini tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Misalnya, lampu jalan, lampu mobil, lampu rumah, sampai gadget.
Namun sayangnya, perkembangan teknologi ini juga diikuti dengan perkembangan sisi negatif yang membahayakan kesehatan. Menurut berbagai penelitian, paparan sinar lampu buatan akan mengganggu irama sirkadian dari tubuh seseorang, dan pada akhirnya akan mengganggu jam kerja tubuh. Dalam jangka panjang, kondisi ini akan menyebabkan peningkatan risiko serangan jantung (50 persen) dan stroke (15 persen) dan kanker.
Sinar lampu buatan yang dipakai sekarang ini memancarkan cahaya biru ke otak. Hal ini akan meningkatkan produksi melatonin dari otak. Melatonin akan menyebabkan seseorang merasa lebih sulit tidur. Paparan sinar ini akan merangsang retina mata dan hipotalamus di otak yang akan mengontrol jam aktif tubuh manusia untuk tidur atau beraktivitas.
Sinyal cahaya biru yang dikirim dari lampu buatan ini akan memengaruhi temperatur tubuh dan fungsi tubuh lainnya. Sekali area ini menerima sinyal dari mata kalau hari sudah mulai gelap, maka melatonin akan diproduksi dari kelenjar di otak dan 'memerintahkan' tubuh untuk beristirahat. Demikian pula sebaliknya saat siang hari.
Masalah yang muncul adalah saat malam hari, lampu-lampu yang menerangi ini akan 'menipu' mata. Akibatnya, jam tubuh pun terganggu.
"Lampu terang saat waktu tidur akan menekan produksi melatonin, akibatnya, jam tidur akan tertunda dan memengaruhi jam tubuh," kata Jim Horne, peneliti dari Loughborough University.
Menyebabkan peningkatan berat badan
Sementara penelitian lainnya dari Northwestern University di Chicago mengatakan bahwa paparan cahaya buatan juga akan menyebabkan peningkatan berat badan. Bahkan, hanya mengisi baterai ponsel di samping tempat tidur saja bisa meningkatkan risiko ini.
Peningkatan bahaya kesehatan akibat sinar ini disebabkan karena adanya paparan sinar biru. Sinar biru ini termasuk sinar pemberi sinyal tubuh untuk bangun tidur. Akibatnya otak akan memberi isyarat pada tubuh untuk segera bangun dan beraktivitas.
Penelitian mengungkapkan, paparan sinar biru yang merupakan radiasi dari ponsel selama tiga jam akan meningkatkan produksi melatonin dan menekan hormon ghrelin. Produksi melatonin berlebih akan meningkatkan produksi leptin yang meningkatkan keinginan makan di malam hari.
"Sinar biru dalam jumlah kecil mungkin tidak terlalu berbahaya, tapi hati-hati, otak lebih sensitif terhadap warna sinar ini dibanding warna lainnya. Dan tentu saja ini akan berpengaruh dengan jam aktif tubuh manusia," kata Profesor Horne dari Northwestern University di Chicago.
Meningkatkan risiko kanker
Sesekali, menggunakan gadget menjelang tidur memang tak masalah. Yang berbahaya adalah saat hal ini dilakukan berulang kali. Hal ini bisa menimbulkan risiko kanker.
Menurut penelitian yang dimuat dalam European Journal of Cancer Prevention, paparan sinar buatan ini akan meningkatkan risiko kanker payudara pada perempuan sebanyak 17 persen.
Penelitian lainnya juga menemukan bahwa pekerja malam lebih berpotensi lebih tinggi terserang kanker atau tumor payudara karena sering terpapar sinar ini.
Para peneliti menduga, sinar biru dari lampu buatan ini akan mengurangi produksi melatonin dan meningkatkan produksi hormon estrogen yang memicu kanker payudara.
Meningkatkan risiko diabetes tipe 2
Sinar lampu buatan yang memancar dari ponsel atau laptop di atas tempat tidur, lampu jalan, atau lampu mobil bukanlah penyebab utama maslaah kesehatan. Nyatanya, lampu dalam rumah juga menjadi penyebab masalah kesehatan.
Penelitian dalam Journal Chronobiology International menemukan bahwa orang berusia lanjut akan lebih mudah terjangkit diabetes tipe dua ketika mereka duduk di bawah lampu terang, empat jam sebelum tidur.
Solusi dari Horne, gantilah lampu terang di rumah Anda dengan yang sedikit redup, jika memungkinkan pilih lampu yang berwarna kemerahan. "Tubuh tidak terlalu sensitif dengan sinar merah," katanya.
Rasa sedih berkepanjangan
Selain jadi susah tidur, sinar lampu ini akan merusak semangat dan stamina Anda di pagi hari. Studi dari Ohio State University menemukan bahwa sinar berlebihan juga akan memengaruhi mood dan menyebabkan depresi.
Mengantuk sepanjang hari
Paparan sinar biru di malam hari akan memberi dampak panjang. Saat keesokan harinya, Anda akan mengantuk seharian.
Hal ini disebabkan karena adanya perubahan metabolisme harian tubuh yang berjalan lebih lambat. Metabolisme yang berjalan lebih lambat ini akan melambatkan waktu aktivitas Anda di pagi harinya.
Sumber : CNN
Posting Komentar