Waspada Jangan Terlalu Banyak Makan Protein



Saat ingin menurunkan berat badan atau membentuk tubuh ideal, protein seperti menjadi 'primadona' dalam menu diet harian karena manfaatnya. Protein bisa mendukung pembentukan otot ketika berolahraga, membuat perut kenyang lebih cepat tapi lebih lama lapar dan menjaga metabolisme tubuh tetap stabil. Alhasil, para pediet yang terobsesi melangsing dan punya otot pun berusaha mengonsumsi protein sebanyak-banyaknya sehingga melupakan nutrisi penting lainnya. 

Ini Akibatnya Jika Terlalu Banyak Makan Protein
Terlalu banyak makan protein pun ada dampak negatifnya karena sebaik apa pun makanan, apabila diasup secara berlebihan juga bisa mengganggu kesehatan. Dikutip dari Women's Health, ini akibatnya jika Anda terlalu banyak mengonsumsi protein.

1. Bau Mulut
Saat Anda mengurangi konsumsi karbohidrat hingga batas paling minimal dan menggantinya dengan protein, tubuh akan sampai pada kondisi yang disebut dengan ketosis. Kondisi ini terjadi ketika tubuh membakar lemak sebagai energi, bukannya karbohidrat. Untuk menurunkan berat badan, proses tersebut mungkin efektif tapi bisa membuat napas Anda berbau tak sedap.

Ketika membakar lemak sebagai pengganti energi dari karbohidrat, di saat yang sama tubuh juga memproduksi senyawa kimia yang disebut keton. Zat ini akan membuat mulut Anda berbau seperti habis menenggak aseton. Belum lagi karena bau mulut bukan berasal dari kotoran di gigi, maka menggosok gigi atau berkumur dengan mouthwash sekalipun tidak akan bisa menghilangkannya secara total. 


2. Mood Labil
Karbohidrat, meski sering disebut-sebut sebagai 'biang kegemukan' sebenarnya juga diperlukan oleh tubuh. Otak memerlukan karbohidrat untuk menstimulasi produksi serotonin, hormon yang memicu rasa relaks dan tenang. Kurang asupan karbohidrat bisa membuat Anda lebih mudah kesal, merasa terganggu dan cepat marah. Sebuah studi yang dilakukan di Australia menunjukkan, orang kegemukan yang menjalani diet rendah karbohidrat selama setahun dilaporkan lebih cepat marah ketimbang orang yang tidak mengurangi asupan karbohidratnya secara drastis.

3. Berisiko Sakit Ginjal
Saat Anda mengunyah makanan berprotein, khususnya protein hewani, zat sampingan nitrogen juga ikut masuk ke dalam tubuh. Alhasil, ginjal pun harus bekerja ekstra untuk menyaringnya agar tidak masuk ke dalam darah. Saat Anda makan protein dengan jumlah normal, nitrogen tersebut akan keluar lewat urin dan sudah tidak menjadi masalah lagi bagi tubuh. Tapi apabila dikonsumsi terlalu banyak, Anda berarti memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk mengeluarkan nitrogen berlebih itu. Jika berlangsung lama dan terus menerus, ginjal berisiko tinggi mengalami kerusakan fungsi.

Posting Komentar

Back to top