Bambang Mustari Sadino atau yang sering dikenal dengan Bob Sadino (Om Bob) merupakan seorang pria kelahiran Bandar Lampung, 9 Maret 1939. Namun sekarang beliau telah meninggal dunia di usia 71 tahun pada 19 Januari 2015. Beliau lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan dan menjadi anak bungsu dari lima bersaudara.
Semasa hidupnya, Om Bob adalah seorang wirausahawan atau pengusaha sukses asal Indonesia khususnya di bidang pangan dan peternakan. Beliau yang mendirikan berbagai perusahaan seperti Kem Chicks, Kem Foods, and Kem Farms. Walaupun tergolong orang mapan dan cukup sukses di bidangnya Almarhum Bob Sadino dikenal sebagai salah satu sosok yang sederhana. Celana pendek sudah menjadi suatu personal branding atau ciri khas bagi beliau.
Beberapa waktu belakangan ini muncul suatu kisah dari almarhum om Bob ini dengan judul "Jangan Pernah Merendahkan Siapapun" yang menyebar melalui situs jejaring sosial dan aplikasi chatting populer. Tentunya pro kontra mewarnai salah satu kisah yang dialami om Bob ini. Ada yang bilang kisah nyata tapi ada pula yang meragukan kebenaran akan jalan ceritanya
Namun sebelum anda berpikir lebih jauh benar tidaknya cerita ini, tidak ada ruginya anda membaca salah satu penggalan kisah hidup dari Almarhum Om Bob yang satu ini. Berikut kisah selengkapnya :
Dikira Tukang Sampah Oleh Calon Manajernya
Suatu suatu pagi, terlihat seorang wanita berpenampilan menarik berusia 40an membawa anaknya memasuki area perkantoran sebuah perusahaan terkenal.
Karena masih sepi, mereka pun duduk di taman samping gedung untuk sarapan sambil menikmati hamparan hijau nan asri. Selesai makan, si wanita membuang sembarangan tisu bekas pakai.
Tidak jauh dari situ, ada seorang kakek tua berpakaian sederhana memegang gunting untuk memotong ranting. Si kakek itu menghampiri dan memungut sampah tisu itu, membuangnya ke tempat sampah.
Beberapa waktu kemudian, kembali wanita itu membuang lagi tanpa rasa sungkan, kakek itu pun dengan sabar memungut dan membuangnya ke tempat sampah.
Sambil menunjuk ke arah sang kakek, si wanita itu lantang berkata ke anaknya,”Nak, kamu lihat kan, jika tidak sekolah dengan benar, nanti masa depan kamu cuma seperti kakek itu, kerjanya mungutin dan buang sampah! Kotor, kasar, dan rendah seperti dia, Jelas, ya?”
Si kakek meletakkan gunting dan menyapa ke wanita itu, “Permisi, ini taman pribadi, bagaimana Anda bisa masuk kesini ?” Wanita itu dengan sombong menjawab, “Aku adalah calon manager yang dipanggil oleh perusahaan ini.”
Di waktu yang bersamaan, seorang pria dengan sangat sopan dan hormat menghampiri sambil berkata, ”Pak Presdir, hanya mau mengingatkan saja, rapat sebentar lagi akan segera dimulai.”
Sang kakek mengangguk, lalu sambil mengarahkan matanya ke wanita itu, dia berkata tegas, “Manager, tolong untuk wanita ini, saya usulkan tidak cocok untuk mengisi posisi apa pun di perusahaan ini.”
Sambil melirik ke arah si wanita, si manager menjawab cepat, “Baik Pak Presdir, kami segera atur sesuai perintah Bapak.”
Setelah itu, sambil berjongkok, sang kakek mengulurkan tangan membelai kepala si anak, “Nak, di dunia ini, yang penting adalah belajar untuk menghormati orang lain, siapa pun dia, entah direktur atau tukang sampah".
Si wanita tertunduk malu, tanpa berani memandang si kakek. Kakek itu adalah Bob Sadino, yang kedudukannya adalah Presiden Direktur di perusahaan tersebut.
Nilai Moral
Terlepas dari pro dan kontra kisah diatas, satu hal pasti yang bisa diambil pelajaran penting adalah hargailah setiap orang yang anda temui, meski penampilan mereka biasa-biasa saja. Don't judge someone by their cover.
Penampilan seseorang belum tentu, bahkan seringkali tidak menggambarkan kedudukan sosialnya. Jangan pernah menghina orang yang kondisi keuangannya di bawah anda, karena suatu saat orang tersebut bisa saja berada di atas anda. Setiap orang layak untuk dihargai, terlepas dari kedudukan, suku, agama dan kondisi keuangannya. Semoga artikel ini bisa menginspirasi anda menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Itulah sepenggal kisah dari seorang Bob Sadino yang bisa PalingMales.com bagi. Bantu share ke rekan atau sahabat anda bila kisah dari Om Bob ini mendatangkan manfaat bagi anda semua.
Posting Komentar